Wednesday, October 31, 2012

Pendidikan itu Bermulai dari Suatu yang Biasa

Sebelumnya, posting ini bukan sebuah sesuatu yang terlalu ke arah serius, dan inipun bukan bidang saya. Hanya sekedar bercerita sesuatu yang terkadang kita anggap kecil.
Kamis, 26 Oktober 2012. Malam takbiran di Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. CSS MoRA UIN Maliki Berqurban dan Bakti Sosial. Bumi bertakbir memuji kebesaran Nya menyambut  Idul Adha. Di satu Musholla yakni Musholla Baiturrahman, puluhan anak – anak, ibu – ibu, bapak – bapak, remaja, balita, bahkan bayi berduyun sambil mengucap kalimat takbir diiringi dengan keliling kampung membuat keadaan makin ramai. Suasana benar – benar hampir seperti takbir Idul Fitri :)
Saya berjalan di belakang seorang bapak yang sepertinya baru saja menjadi bapak. Menggendong anak kecil yang sudah bias berjalan meski kalo diliat seperti mau jatuh. Saya bersama teman saya mbak Qorry sesekali menggoda adik tersebut. Adik tersebut digendong bapaknya dan sesekali lari berkejaran dengan bapaknya, riaaaaang sekali.
Awal perjalanan, dia seperti bingung, mulutnya seperti ingin mengikuti apa yang dia dengar, mungkin dalam hatinya seperti ini, “ini pada ngucapin apa toh ya?” (mungkin seperti itu :D). Di tengah perjalanan adik tersebut bisa mengucap kata “Allah”, meski dengan terpatah patah, dan tanpa suara. Kemudian lima menit, bisa mengucap “Allaahu akbar” dan kira – kira tiga menit kemudian mampu mengikuti takbir dengan lancar, lengkap tetapi tetap tanpa suara, hanya bibir yang bergerak. Wajahnya menjadi sumringah memancarkan kebahagiaannya mampu mengucap seperti yang diucapkan orang di sekitarnya :). Kemudian sepuluh menit dalam gendongan, adik itu tertidur dengan wajah letih setelah berlari :)

Bukan sesuatu yang istimewa bagi kita bukan?
Tapi rupanya disinilah Allah mengajarkannya.
Alhamdulillah :)

0 comments:

Post a Comment

 

Write Your Memories Template by Ipietoon Cute Blog Design