Maaf. Judulnya ambigu. Saya bukan mahasiswa Fakultas Hukum yang
mungkin memang salah satu bidangnya menyangkut judul di atas :)
Selama ini kita lihat sendiri, harga buku di toko –
toko mahalnya minta ampun. Jujur aja, biasanya saya untuk per semesternya butuh
sekitar 350 ribu buat buku, belinya di awal semester. Itu belum diktat – diktat
yang harus di fotokopi dengan di koordinir ketua kelas. Totalnya bisa nyampe
450 ribu. *Saya ngomong gini bukan berarti saya nggak ikhlas buat ngluarin uang
untuk pendidikan lo yaa*
Kemudian kita lihat fakta yang kedua, di kota Malang
khususnya. Dengan banyaknya kampus negeri ataupun swasta, banyak pendatang,
pastinya juga semuanya butuh buku. Manusiawi banget kalo orang itu nyari
sesuatu yang lebih murah, dengan dalih isinya sama aja kan, kalo ada yang murah
kenapa harus repot beli yang mahal dengan harga hampir dua kali lipat. Mungkin
itu alasan kenapa lahir Pasar Buku di Jalan Wilis (saya juga pendatang jadi
saya nggak tau sejarahnya hehe).
Fakta selanjutnya, ramenya kios fotokopian di
sekitar kampus. Bukan main gedenya, ramenya, dan sampe buka cabang segala,
semacam warung gitu kalii. Dan disana pasti bertumpukan buku pesenan mahasiswa,
dari yang tipis kayak kamus saku sampe setebel Campbell. Dan harganya pun meski
lebih murah, tetep aja mahal. Contohnya tuh, aslinya 290 ribu kalo fotokopi
mungkin 170 ribu…
Nah, dimana letak legalitasnya?
Setiap dosen yang komentar terkait diktat atau buku
mahasiswa yang fotokopian, macem macem tuh responnya :
Ada yang : Wah, kalian ini. Awas ketangkep polisi bareng – bareng
Atau : Ya sudahlah, mau gimana lagi, pemerintah juga gitu, ga ada
subsidi buat buku mungkin ya? Mahal mahal….
Bahkan : Gak apa apa. Saya dulu zaman mahasiswa juga kayak gitu
Bingung juga, trus mau gimana? Sebenarnya malu juga
sih, apalagi kalo dibandingin sama orang luar negeri yang download lagu gratis
aja malu apalagi fotokopi buku… Trus kalo kita membiarkan banyak generasi muda yang
ga pinter karena ga baca buku dan terhalang biaya, bahaya juga kan?
Ummm.., I need comment saudara – saudara sekalian
:)
0 comments:
Post a Comment