Kamis, 26 Oktober 2012. Malam takbiran di Desa Bunut
Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. CSS MoRA UIN Maliki Berqurban dan Bakti Sosial. Bumi bertakbir memuji kebesaran Nya
menyambut Idul Adha. Di satu Musholla
yakni Musholla Baiturrahman, puluhan anak – anak, ibu – ibu, bapak – bapak,
remaja, balita, bahkan bayi berduyun sambil mengucap kalimat takbir diiringi
dengan keliling kampung membuat keadaan makin ramai. Suasana benar – benar
hampir seperti takbir Idul Fitri :)
Saya berjalan di belakang seorang bapak yang
sepertinya baru saja menjadi bapak.
Menggendong anak kecil yang sudah bias berjalan meski kalo diliat seperti mau
jatuh. Saya bersama teman saya mbak Qorry sesekali menggoda adik tersebut. Adik
tersebut digendong bapaknya dan sesekali lari berkejaran dengan bapaknya,
riaaaaang sekali.
Awal perjalanan, dia seperti bingung, mulutnya
seperti ingin mengikuti apa yang dia dengar, mungkin dalam hatinya seperti ini,
“ini pada ngucapin apa toh ya?” (mungkin
seperti itu :D). Di tengah perjalanan adik tersebut bisa mengucap kata “Allah”,
meski dengan terpatah patah, dan tanpa suara. Kemudian lima menit, bisa
mengucap “Allaahu akbar” dan kira – kira tiga menit kemudian mampu mengikuti
takbir dengan lancar, lengkap tetapi tetap tanpa suara, hanya bibir yang
bergerak. Wajahnya menjadi sumringah memancarkan kebahagiaannya mampu mengucap
seperti yang diucapkan orang di sekitarnya :). Kemudian sepuluh menit dalam
gendongan, adik itu tertidur dengan wajah letih setelah berlari :)
Bukan sesuatu yang istimewa bagi kita bukan?
Tapi rupanya disinilah Allah mengajarkannya.
Alhamdulillah :)